PERAN
DAN FUNGSI PEMBELAJRAN PAI BERBASIS ICT DAN WEB
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Pembelajaran
PAI Berbasis ICT & WEB
Dosen Pengampu :
Firmansah Kobandaha,
M.Pd.I
Disusun Oleh Kelompok VIII:
Silvana
Halubangga
Muhammad Fahari Sahada
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO (IAIN)
2019
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ”.Peran Dan Fungsi Pembelajaran
PAI berbasis ICT dan WEB”
Makalah ini berisi tentang bagimana peran dan
fungsi pembelajaran PAI berbasis ICT dan
WEB dan juga menjelaskan tentang bagaiamana pembelajaran dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi serta internet, makalah ini bertujuan agar kita memahami bagaiamana peran
dan fungsi pembelajaran PAI berbasis ICT
dan WEB Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................
KATA
PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR
ISI...................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN..............................................................................................
A.Latar
Bekang......................................................................................................
B.Rumusam
Masalah..............................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN...............................................................................................
A.Kerangka
Teori....................................................................................................
B.Temuan
Dan Pembahasan....................................................................................
BAB
III PENUTUP........................................................................................................
Kesimpulan......................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Memasuki Abad Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat dibutuhkan dan pentingnya
penggunaan ICT (Information and Communications Teknology) dalam kegiatan
pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK kita dapat meningkatkan mutu pendidikan,
yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan
penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi
memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efesien terhadap
penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi informasi
berkembang sejalan dengan perkembangan
teori dan komunikasi teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal
ini berarti pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana
proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap
kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa.
Guru adalah pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja,
sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan siswa sebagai peserta didik
merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang menciptakan guru tersebut.
Dengan kata lain untuk pendidikan dan pengembangan guru sangat penting bagi
keberhasilan penerapan kurikulum berbasis TIK.
Semakin berkembangnya
manusia, berkembanglah pula ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang.
Itu semua mengharuskan pendidikan menyesuaikan langkahnya jika ingin tetap
relevan. Hal itu menjadikan pendidikan menjadi kian mahal, satu kenyataan yang
sering kurang disadari oleh banyak orang. Dilain pihak berkembangnya umat
manusia mendorong makin banyak orang untuk maju dan tak mau tertinggal. Dan
mereka semua memerlukan pendidikan yang lebih baik. Akibatnya, baik faktor
kualitas maupun kuantitas pendidikan tidak dapat bisa diabaikan. Pendidikan
harus diselenggarakan secara bermutu dan adil mereta bagi seluruh rakyat. Maka,
pendidikan yang sudah mahal, karena harus mencapai kualitas, menjadi semakin
mahal karena harus melayani pula kuantitas.
Peranan TIK dianggap
sangat penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan suatu bangsa merupakan tolak
ukur kemampuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemanfaatan TIK diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan kita. Salah satu cara pemanfaatan TIK adalah
melalaui pembelajaran di kelas yang berbasis teknologi dan informasi. Guru
sebagai tenaga pengajar yang profesional harus tahu dan paham akan pentingnya
TIK dalam pembelajaran pada saat ini.
Profesionalisme dalam
pendidikan tidak lain ialah seperangkat fungsi dan tugas dalam lapangan
pendidikan berdasarkan keahlian yang diproses melalui pendidikan dan latihan
khusus di bidang pekerjaan yang mampu menekuni bidang profesional yang memiliki
kompetensi keguruan berkat pendidikan atau latihan di lembaga pendidikan guru
dalam jangka waktu tertentu. Diharapkan dengan pemanfaatan TIK ini guru dapat
meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.
B. Perumusan
Masalah
- Apa yang dimaksud
dengan TIK?
- Bagaimana peranan
TIK dalam dunia pendidikan?
- Bagaiman peranan
TIK terhadap peningkatan profesionalisme guru
C. Tujuan
penulisan
1. Untuk
menjelaskan pengertian mengenai TIK
2. Untuk
mengetahui peranan TIK dalam dunia pendidikan
3. Untuk
mengetahui peranan TIK sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Kerangka
Teori
- Pengertian
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Teknologi berasal dari
bahasa Yunani yaitu Technologia menurut Webster Dictionary berarti systematic
treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai
dasar kata Teknologi berarti skill,
science atau keahlian, keterampilan, ilmu. Kata teknologi secara harfiah
berasal dari bahasa latin texere yang berarti menyusun atau membangun, sehingga
istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun
dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Rusman, dkk (2011) teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk
alat bantu tindakan yang mengurangi ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat
dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Informasi adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input
dalam menghasilkan informasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan
(ide,gagasan,materi pelajaran) dari satu pihak lain agar terjadi saling
memengaruhi di antara keduanya.
Teknologi Informasi
adalah ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut
dapat dicari dengan mudah dan akurat, informasi dapat dikatakan sebagai data
yang telah diolah. Data atau informasi tersebut dapat berupa tulisan, suara,
gambar, video dan sebagainya, menurut Darmawan (2012).
Information and
Communication Technology (ICT) dalam
konteks bahasa Indonesia disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
waktu yang sangat singkat telah menjadi satu bahan bangunan penting dalam
perkembangan kehidupan masyarakat modern. Dibanyak negara menganggap bahwa
memahami TIK, menguasai keterampilan dasar TIK serta memiliki konsep TIK
merupakan bagian dari inti pendidikan, sejajar dengan membaca, menulis, dan
numerasi.
Pengertian lain dari
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dikutip dalam Rusman, dkk (2011)
adalah sebagian dari ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan
dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan
penyajian informasi. Tercakup dengan defenisi tersebut semua perangkat keras,
perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun komunikasi.
UNESCO menyatakan bahwa semua negara maju dan berkembang, perlu mendapatkan
akses TIK dan menyediakan fasilitas pendidikan yang terbaik, sehingga diperoleh
generasi muda yang siap berperan penuh dalam masyarakat modern mampu berperan
dalam negara pengetahuan. Karena perkembangan TIK yang pesat, perubahan terus
menerus menjadi tantangan berbagai pihak, dari kementrian pendidikan, pengajar
dan penerbit. Keterbatasan sumber daya mengungkung sistem pendidikan. Namun TIK
demikian pentingnya bagi sehatnya industri dan komersial dimasa depan negara,
sehingga investasi dalam peralatan, pendidikan guru, serta layanan pendukung
untuk kurikulum berdasarkan TIK seharusnya prioritas pemerintah.
Pemanfaatan teknologi
dan komunikasi dalam bidang pendidikan menurut Munir (2009, pemanfaatan komputer dan jaringan komputer
memberikan kesempatan kepada setiap pembelajaran untuk mengakses materi
pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer.
Dari penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa TIK merupakan media yang berupa
teknologi seperti komputer beserta jaringanya yang dapat digunakan untuk proses
pengolahan dan pemprosesan data yang berguna untuk pemanfaatan berbagai bidang
sosial, ekonomi, budaya dan tentunya pendidikan.
Pada tingkat global
perkembangan TIK telah memengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia.
Intruksi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah sedemikian jauh,
sehingga tiada satu pun peralatan hasil inovasi teknologi yang tidak
memanfaatkan perangkat TIK.
- Ruang lingkup TIK
Teknologi Informasi dan
Komunikasi mencakup dua aspek, Menurut puskur kemendiknas (dalam Rusman, dkk
(2011) yaitu:
a. Teknologi
Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
b. Teknologi
komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainya.
Teknologi Informasi dan
Komunikasi terdiri dari dua konsep yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, pengelolaan, dan transfer
atau pemindahan informasi antarmedia. Teknologi komunikasi adalah segala hal
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan menstransfer
data dari perangkat yang satu ke yang lainya. Jadi Teknologi Komunikasi adalah
perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses, dan
sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi yang bertujuan agar
komunikasi berhasil. Oleh karena itu,
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak
terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian
luas, yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi,
pengelolaan, pemindahan informasi antarmedia.
Berdasarkan penjelasan
di atas maka dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah
merupakan peralatan elektronika yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat
lunak serta segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi,
pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antarmedia.
- Media Pembelajaran
Pemanfaatan Teknologi
Informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet dalam
e-learning maupun penggunaan komputer sebagai media interaktif. Diharapkan
dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta
perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat
terjadi. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan
media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi
guru-peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan
lingkungan.
a. Komputer
sebagai media pembelajaran
Komputer awalnya
digunakan amat terbatas, hanya untuk keperluan menghitung dalam kegiatan
administrasi saja, tetapi sekarang aplikasi komputer tidak lagi hanya digunakan
sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sangat
memungkinkan sebagai sarana belajar untuk keperluan pendidikan, menurut Rusman,
dkk (2011). Kecendrungan menggunakan media komputer dalam bidang pendidikan
sudah mulai tanpak sekitar pada tahun 1970-an, kini pemanfaatan teknologi
komputer telah banyak memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran salah
satunya adalah dengan penerapan pembelajaran berbasis komputer. Penggunaan
komputer dalam pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran
secara individual (individual learning) dengan menumbuhkan kemandirian dalam
proses belajar, sehingga siswa akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Manfat komputer untuk tujuan
pendidikan menurut Arsyad (2005) yaitu :
a) Komputer dapat
mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena dapat memberikan
iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak
pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi
seperti yang diinginkan program yang digunakan.
b) Komputer dapat
merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium
atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat
menambahkan realisme.
c) Kendali berada di
tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan
tingkat penguasaanya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan
siswa secara individual misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban.
d) Kemampuan merekam
aktivitas siswa selama menggunakan program pembelajaran, memberikan kesempatan
lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa
selalu dapat dipantau.
e) Dapat berhubungan
dengan, dan mengendalikan peralatan lain seperti CD Interaktif, video, dan
lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
Pada masa sekarang
aplikasi-aplikasi pada komputer terus berkembang bahkan pemakai komputer atau
user juga dimungkinkan untuk dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber
informasi baik secara online maupun offline. Berbagai bentuk interaksi
pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Pemanfaatan
ini di dasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan
umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya.
Peranan komputer
sebagai media pembelajaran adalah menjadi sumber utama (major resource) dalam
mengimplementasikan program pembelajaran di sekolah, melalui komputer siswa
dapat menjalankan aplikasi program yang di dukung juga dengan fasilitas
penunjang lain yang saat ini berkembang yaitu internet.
- Pemanfaatan
internet dalam pembelajaran
Perkembangan teknologi
yang sangat pesat telah memiliki peranan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan atau pembelajaran. Internet
sebagai hasil dari perkembangan teknologi tentunya memiliki pengaruh dalam
dunia pendidikan. Secara tidak langsung internet mendorong dunia pendidikan
untuk menyesuaikan dengan arus informasi globalisasi, secara langsung internet
dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran bagi para peserta
didik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Kekayaan informasi yang
sekarang tersedia di internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi
para penemu sistemnya. Melalui internet dapat di akses sumber-sumber informasi
tanpa batas dan aktual dengan sangat cepat. Adanya internet memungkinkan
seseorang di indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika serikat dalam
bentuk Digital Library. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar
dapat juga dilakukan melalui internet. Manfaat internet menurut Hardjito (2002)
menyatakan bahwa internet lebih banyak disebabkan oleh kecepatan, kemudahan,
murah dan canggih. Namun pemakai lebih cendrung menggunakanya untuk kebutuhan
e-mail dan browsing. Padahal kemampuan dan fasilitas dari internet lebih dari
itu.
Beberapa keuntungan
atau manfaat pembelajaran melalui internet, menurut Siahaan adalah sebagai
berikut:
a) Menjadi alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b) Melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik.
c) Mempermudah penyempurnaan dan
penyimpanan materi pembelajaran mutu belajar mengajar.
d) Membantu peserta
dalam memahami materi pelajaran.
Dari peryataan di atas
bagi siswa internet dapat dimanfaatkan secara positif, namun manfaat internet
dalam pembelajaran bukan hanya sebagai alat pembelajaran saja bagi peserta
didik, tetapi juga bermanfaat bagi para pengajar untuk meningkatkan keilmuan
mereka ke arah profesionalitas.
- Pemanfaatan
E-learning dalam pembelajaran
Perkembangan Teknologi
Komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberi
kemungkinan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara
luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap
orang untuk memperolah informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang
akademik mereka masing-masing. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat
terselenggara melalui tersedianya
fasilitas internet dan web dengan sistem e-learning sehingga memungkinkan
peserta didik untuk mengakses informasi secara fleksibel tanpa terbatas waktu
dan tempat.
Keuntungan e-learning, menurut Wahono
(2005) adalah sebagai berikut:
a) Fleksibel karena
siswa dapat belajar kapan saja, dimana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang
berbeda-beda.
b) Menghemat waktu
poses belajar mengajar.
c) Mengurangi biaya
pembelajaran.
d) Menghemat biaya pendidikan secara
keseluruhan (infrastruktur peralatan, buku-buku).
e) Menjangkau wilayah
geografis yang lebih luas
f) Melatih pembelajaran
lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Pernyataan diatas
menunjukan manfaat dari e-learning yang cukup banyak. Selain itu keuntungan
e-learning dari perspektif peserta didik, antara lain :
a) Meningkatkan
komunikasi dengan pendidik dan peserta didik.
b) Lebih banyak materi pembelajaran yang
tersedia yang dapat di akses tanpa memerhatikan ruang dan waktu.
c) Berbagai informasi dan materi
terorganisasi dalam satu wadah materi pembelajaran online.
Uraian di atas mengenai
manfaatan e-learning tidak hanya bagi peserta didik, namun juga bagi pendidik,
manfaat e-learning dari perspektif pendidik di antaranya adalah:
a) Meningkatkan
pengemasan materi pembelajaran dari yang saat ini dibangun.
b) Menerapkan strategi
konsep pembelajaran baru dan inovatif.
c) Efesiensi.
d) Pemanfaatan
aktivitas akses pembelajar.
e) Menggunakan sumber
daya yang terdapat pada internet.
f) Dapat menerapkan
materi pembelajaran lebih luas dan multisumber belajar.
Disimpulkan Teknologi
Informasi Komunikasi berbentuk e-learning telah terbukti banyak menunjang
proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain
masih ada kelemahan dan kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang
anak-anak lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan
materi yang dipelajari dalam e-learning. Dapat juga terjadi proses pembelajaran
yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat
sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan
informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki
sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh sehingga malah adanya
ketersimpangan informasi negatif bagi siswa. Dalam hubungan ini guru perlu
memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional
sebagai adanya kontrol dalam setiap program e-learning tersebut.
B. Temuan
dan Pembahasan
- Temuan
Para peneliti menemukan
bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi belajar yang
bersifat unik. Sebagian siswa lebih mudah memproses informasi belajar secara
visual, sebagian lain lebih mudah memproses informasi belajar dengan cara
melakukan sentuhan/praktek langsung atau kinetik, menurut Muhtadi, Ali.
Efektifitas belajar sangat dipengaruhi oleh gaya belajar dan bagaimana cara
belajar. Menurut Bobby Deporter (1999), 10% informasi diserap dari apa yang
kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50%
dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan , dan 90%
dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan kita
lakukan. Sesuai dengan hasil penelitian Deporter tersebut, komputer memenuhi
persyaratan sebagai media pembelajaran yang efektif, karena komputer mampu
menyuguhkan informasi yang berupa video, audio, teks, grafik, dan animasi,
serta penggunaanya melibatkan ketrampilan kinestik.
- Pembahasan
a. Peranan
TIK Dalam Dunia Pendidikan
Teknologi telah
merespon dengan cepat perkembangan TIK. Perencanaan aplikasi TIK yang tepat
dalam dunia pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Pendidikan yang bermutu merupakan sumber dari kemajuan
bangsa yang menentukan daya saing dengan bangsa lain, menurut Lukiastuti,
Henny.
Kemajuan TIK serta
meluasnya perkembangan infrastruktur informasi secara global telah mengubah
pola dan kegiatan pendidikan. Menurut Munir (2009) peranan teknologi informasi
dan komunikasi adalah:
a) Mengantikan peran manusia, yaitu
dengan melakukan kegiatan otomasi suatu tugas atau proses.
b) Memperkuat peran manusia yaitu
menyajikan informasi, tugas, atau proses.
c) Melakukan restrukturisasi atau
melakukan perubahan-perubahan terhadap suatu tugas atau proses.
d) TIK sebagai keterampilan (skill) dan
kompetensi.
e) TIK sebagai infrastruktur pendidikan.
f) TIK sebagai sumber bahan ajar.
g) TIK sebagai alat bantu dan fasilitas
pendidikan.
h) TIK sebagai pendukung manajemen
pendidikan.
i) TIK sebagai sistem pendukung
keputusan.
Dunia pendidikan di era
globalisasi ini membutuhkan kapasitas dan modernisasi sistem dan jaringan
informasi dan komunikasi dengan mengembangkan dan memanfaatkan TIK. Dengan
mengembangkan dan memanfaatkan TIK dengan baik dan benar diharapkan guru
sebagai pendidik dapat menyampaikan informasi dengan tepat dan akurat kepada
siswa sebagai peserta didik. Sehingga pemahaman siswa dapat meningkat dan tugas
guru menjadi lebih dalam menyampaikan materi. Menurut Uno, Hamzah B dan
Lamatenggo, Nina (2011) menyatakan kecenderungan dunia pendidikan di indonesia
di masa mendatang adalah sebagai berikut:
a) Berkembangnya
pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance learning).
Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu
dimasukan sebagai strategi utama.
b) Sharing resource
bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan perpustakaan dan
instrumen pendidikan lainya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber
informasi dari pada sekedar rak buku.
c) Penggunaan perangkat
teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM multimedia, dalam pendidikan
secara bertahap menggantikan televisi dan video.
2) Desain Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi
Menghadapi era
globalisasi dan kompetisi sebagai konsekuensi tak terhindarkan, dari proses itu
menuntut peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Persaingan era global telah dipenuhi segala teknologi canggih. Kita tahu bahwa
kemajuan pendidikan tahap demi tahap sedangkan lajunya perkembangan teknologi
begitu pesat. Hampir semua bidang pendidikan harus mampu memberdayakan dan
memanfaatkan kemajuan teknologi dalam upaya menghasilkan SDM yang berkualitas
dan mampu bersaing dalam persaingan global.
Fenomena globalisasi
yang ditandai oleh kekuatan konvergensi TIK mestinya dijadikan faktor mendasar untuk mentransformasikan lembaga
pendidikan, menurut Mukhtar dan Iskandar (2011). Pentingnya lembaga pendidikan
membangun sistem yang mendukung terwujudnya lingkungan pembelajaran generasi
baru dengan cara pemanfaatan teknologi TIK terkini untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, administrasi, serta interaksi dan kolaborasi antara guru, siswa
orang tua, komunikasi, dan sekolah yang lebih efektif dan murah.
Tugas yang besar bagi
lembaga pendidikan di indonesia untuk melakukan upaya-upaya terobosan dan
progresif untuk meningkatkan kualitas tersebut, sebab jika tidak, pengembangan
SDM bangsa ini akan terus tertinggal. Kepentingan ini semakin mendesak
mengingat dalam waktu yang tidak lama lagi, institusi pendidikan dari luar
negeri dimungkinkan untuk diselenggarakan di indonesia. Hal ini merupakan
tantangan besar bagi institusi pendidikan dalam negeri untuk berbenah.
Perkembangan Teknologi Informasi (internet) telah mengarah ke teknologi web
yang ditandai di antaranya berkembangnya sistem berbasis jejaring sosial
(sosial networking). Juga diwarnai teknologi yang memungkinkan berjalanya
aplikasi web seperti aplikasi desktop, berkembangnya teknologi multimedia baik
audio dan video streaming, dan lain-lain. Sistem tersebut dibangun untuk
menunjang penyelenggara satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah dengan
menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) Sesuai Standar Nasional Pendidikan.
Sekolah mengintegrasikan portal sekolah
dengan layanan pembelajaran seperti e-Academic, e-Learning, e-Authoring &
learning, e-library, dan Layanan Administrasi Sekolah seperti e-Filing,
e-Finance, e-Pegawai, e-Perlengkapan serta sitem untuk memantau kegiatan
disekolah secara keseluruhan.
Sejalan dengan itu
perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu hasil produktivitas dari
manusia yang memiliki pengetahuan yang di dapat dari pendidikan. Dimana
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi yang luas dalam
kehidupan manusia sehingga diharapkan manusia perlu mendalami untuk mengambil
manfaatnya secara optimal dan mereduksi implikasi negatif yang ada
(koentjaraninggrat dalam Mukhtar dan Iskandar (2011) menyatakan mendalami serta
mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
mungkin dilakukan oleh semua manusia dan waktu tersebut menuntut adanya
spesialisasi dalam semua cabang keilmuan
yang sesuai dengan objek material dan objek formalnya.
Pendidikan sebagai
suatu ilmu, teknologi dan profesi tidak luput dari gejala perkembangan itu.
Kalau semua hanya orang tua yang bertindak sebagai pendidik, kemudian kita
kenal profesi guru yang diberi tanggung jawab mendidik. Sekarang ini secara
konseptual maupun legal telah dikenal dan ditentukan sejumlah keahlian khusus,
jabatan dan atau profesi yang termasuk dalam kategori tenaga kependidikan.
Tenaga pendidik dikelilingi oleh sejumlah tenaga yang dapat dibedakan dalam empat
kategori yaitu penyelenggara, peneliti, pengembang dan pengelola (Miarso dalam
Mukhtar dan Iskandar (2011). Keempat kategori tenaga ini mempuyai fungsi utama
menunjang pelaksanaan tugas tenaga pendidik.
Teknologi Informasi
dalam pendidikan dapat di aplikasikan dalam pembelajaran sebagai berikut :
1) Memadukan berbagai macam pendekatan
dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa, dan lain-lain secara
bersistem.
2) Memecahkan masalah belajar pada
manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua
kondisi dan saling berkaitan.
3) Digunakan teknologi sebagai proses
dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar.
4) Timbulnya daya lipat atau efek
sinergi, dimana penggabungan pendekatan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih
dari sekedar penjumlahan. Demikain pula pemecahan secara menyeluruh dan
serempak akan mempunyai nilai lebih dari pada memecahkan masalah secara
terpisah.
b. Mengapa
TIK dibutuhkan dunia pendidikan
Banyak hal yang
dijadikan alasan mengapa TIK sangat dibutuhkan dunia pendidikan, diantaranya :
1) Adanya perkembangan TIK yang menjadi
jembatan ilmu. Salah satu peran TIK di era globalisasi ini adalah sebagai media
informasi, misalnya internet. Peserta dapat mengeksplorasi informasi yang ada
di seluruh dunia dengan lebih efesien dan efektif hanya dengan mengakses
internet.
2) Selain peran TIK sebagai media
informasi, perkembangan TIK dapat pula dimanfaatkan peserta didik sebagai media
komunikasi. Misalnya, memanfaatkan jaringan internet untuk chatting dan
mailing, peserta didik dapat berkomunikasi dengan saling bertukar informasi
tentang apa yang sedang dibahas. Tidak hanya komunikasi antara peserta didik,
peserta didik dengan guru atau para ahli pun dapat dilakukan. Dengan cara ini,
peserta didik akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai
kalangan.
3) Dengan adanya perkembangan TIK,
belajar menjadi jauh lebih efesien. Proses pembelajaran tidak harus selalu
dengan bertatap muka seperti jaman dahulu. Kini, proses pembelajaran dapat
dilakukan memanfaatkan perkembangan TIK yang ada, sehingga kita juga dapat
efesien dalam menggunakan waktu. Untuk di indonesia sendiri, disebabkan oleh
kondisi geografis yang merupakan negara kepulauan, TIK sangat mampu menjadi
fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di indonesia, karena TIK yang
memiliki kemampuan untuk meratakan pendidikan di indonesia, TIK memiliki
kemampuan untuk memungkinkan pembelajaran jarak jauh. Inilah sebabnya mengapa
perkembangan TIK disebut dengan penghilang batas ruang dan waktu.
4) Digunakan teknologi sebagai proses
dan produk untuk membantu memecahkan masalah.
Adanya fakta bahwa
peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dengan metode belajar yang
menggunakan fasilitas multimedia dari pada metode belajar konvensional. Berkembangnya TIK juga berperan dalam hal
mengelola institusi pendidikan. Peran yang dimaksud adalah memudahkan institusi
pendidikan untuk menyediakan layanan informasi untuk para peserta didik,
seperti informasi tentang biaya pendidikan, kurikulum, pembimbing, dan
sebagainya. Serta untuk mengelola manajemen operasional dengan lebih efesien,
efektif, dan optimal.
c. Usaha-usaha
Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Bidang TIK
Adapun usaha-usaha
untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui bidang TIK ini adalah menggunakan
media yang sudah ada seperti media komunikasi baik secara digital maupun
tertulis seperti televisi, koran, radio, buku, dan internet (sekarang ini ada
metode belajar jarak jauh dan home schooling) dan juga alat bantu lain yang
lebih terjangkau, murah dan mudah didapatkan seperti barang-barang yang menurut
kita hanya sampah tetapi sebenarnya masih dapat kita gunakan seperti botol air
mineral dapat dipakai sebagai bahan membuat roket air.
Jadi, alat untuk
mempraktek sesuatu kepada murid tidak membutuhkan barang yang mahal, dengan
sedikit kekreatifan dari guru ataupun pihak-pihak yang terlibat maka akan
menciptakan suatu hal yang bermanfaat dan lebih mendukung proses pembelajaran.
Contoh usaha yang
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui teknologi informasi dan
komunikasi di indonesia dengan memanfaatkan perkembangan TIK.
a) Adanya siaran televisi pendidikan di
indonesia
Pada tahun 1982,
indonesia telah memiliki perlengkapan studio yang sudah profesional beserta
tenaga ahli yang terampil dalam memproduksi dan mengembangkan prototype program
televisi pendidikan. Setahun kemudian, barulah muncul serial televisi
pendidikan pertama di indonesia berjudul aku cinta indonesia. Namun sungguh
disayangkan program edukasi seperti ini tidak terus berkembang. Padahal
televisi sudah dapat kita sebut sebagai kebutuhan primer, karena hampir setiap
rumah memiliki televisi. Dan peserta didik pun suka menonton televisi. Hanya
saja yang kita rasakan sekarang ini jarang sekali terdapat siaran edukasi di
televisi lokal indonesia.
b) Pengadaan infrastruktur TIK ke
lembaga-lembaga pendidikan di indonesia
Hal ini bertujuan agar
peserta didik dapat belajar menggunakan dan memanfaatkan teknologi sebaik
mungkin agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman yang semakin pesat.
Sebagai contoh, dapat kita lihat, tingkat I Sekolah Dasar pada saat ini sudah
belajar mengoperasikan komputer. Padahal, sekitar tahun 2006 pengoperasian
komputer baru dipelajari di tingkat I sekolah menengah pertama. Selain
pengoperasian komputer, mata pelajaran bahasa inggris pun sudah dipelajari pada
tingkat I Sekolah Dasar. Sebelumya, di tahun 2004 mata pelajaran bahasa inggris
baru dipelajari di tingkat IV Sekolah Dasar.
c) Adanya satelit
komunikasi yang dimiliki indonesia, yang bernama SKSD PALAPA I yang sudah mulai
beroperasi pada tahun 1976.
Satelit komunikasi ini
terus berkembang sampai sekarang dengan dasar pertimbangan untuk keperluan
pendidikan, penerangan, hiburan, pemerintahan, bisnis, perindustrian, dan
pertahanan keamanan. Sekarang sedang beroperasi SKSD Palapa yang sudah mencapai
generasi III, dalam waktu dekat ini diharapkan dapat beroperasi satelit siaran
langsung yang dioperasikan oleh pihak swasta. Selain itu, antena parabola sudah
menjamur dalam masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai dalam memilih
informasi. Karena tidak dapat dipungkiri dampak positif dan negatif suatu
informasi mengalir semakin deras.
5) Kompetensi Profesi Guru Berbasis TIK
Pendidikan dan
pengembangan guru adalah sangat penting bagi keberhasilan penerapan kurikulum
berbasis TIK di sekolah, oleh karena itu, perlu diperhatikan dan dipersiapkan
oleh pendidik dan peserta didik dalam penggunaan TIK dalam proses pembelajaran,
faktor psikologis atau afektif, pada tahap awal faktor psikologis atau afektif adalah sangat
penting, salah satu tujuan utama adalah untuk mengurangi ketakutan-ketakutan
atau kecemasan-kecemasan terhadap komputer, dan memperhatikan kepada peserta
didik baru bahwa mereka bisa menggunakan komputer, rasa percaya diri sama
dengan kompetensi, menurut UNESCO (2002).
Kemampuan guru dalam
menggunakan TIK yang umum bagi semua pemakai, tanpa melihat bidang mata
pelajaran. Pelatihan dan pengembangan guru perlu memperhatikan kompetensi ini
untuk membangun percaya diri dan berkembang dalam memperbaiki dan meningkatkan
proses pembelajaran. Untuk menstimulasi
pembelajaran peserta didik, sebagai berikut:
1) Memilih alat-alat dan pedagogi
Teknologi Informasi dari yang direkomendasi untuk mata pelajaran-mata pelajaran
khusus.
2) Menjelaskan memilih alat-alat dan
pedagogi TIK.
3) Menekankan muatan inovasi, produksi
peserta didik.
4) Merencanakan kapan dan bagaimana TIK
akan digunakan dengan cara terbaik dalam proses pembelajaran.
Kemampuan guru dalam
menggunakan TIK dalam proses pembelajaran memerlukan pengembangan dan pelatihan melalui :
kursus-kursus, pelatihan, seminar, lokakarya tentang aplikasi-aplikasi khusus
yang digunakan dalam bidang mata pelajaran yang diampu oleh seorang guru.
6) Pendidikan dan Penyiapan SDM Berbasis
TIK
Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi saat sekarang merupakan keharusan. Lembaga pendidikan
dituntut untuk dapat adaptif dan adaptatif terhadap perubahan dan tuntutan
masyarakat global. Penyiapan SDM berbasis TIK dalam pendidikan merupakan aktivitas yang harus direncanakan dan
dijalankan dengan baik.
Teknologi Informasi
dalam pendidikan perlu mendapat perhatian yang khusus karena sifatnya yang
strategis bagi bangsa indonesia untuk dapat bersaing dan bersanding dengan
kemajuan global. Dua aspek penting dalam
penyiapan SDM berbasis informasi dan teknologi dalam pendidikan adalah
infrastruktur baik perangkat keras maupun perangkat lunak dan sumber daya
manusia (SDM) yang mampu menguasai TIK.
Dalam menghadapi
perubahan paradigma pendidikan dari tradisional, ke konvensional dan menuju
multimedia. Lembaga pendidikan diminta tidak tinggal diam dalam menghadapi
kelangkaan SDM yang menguasai Teknologi Informasi dalam pendidikan. Lembaga
pendidikan mengharuskan kepada peserta didik untuk mengenali internet dari
sejak dini. Sekolah dituntut untuk menyediakan media yang berhubungan dengan
informasi dan teknologi pendidikan baik yang berbentuk perangkat lunak maupun
perangkat keras. Ada beberapa hambatan yang dialami sekolah dalam menerapkan
pembelajaran berbasis informasi dan teknologi dalam pendidikan, sebagai
berikut:
1) Lambannya kebijakan perintah dalam
menyediakan sarana dan prasarana berupa perangkat keras dan perangkat lunak,
utamanya yang berhubungan dengan akses sekolah terhadap internet.
2) Kurangnya adaptif dan adaptatif
sekolah terhadap kemajuan teknologi, utamanya guru sebagai agen pembaharuan
yang lamban dalam menyikapi perubahan pola pembelajaran dari pembelajaran
tradisional / konvensional ke pembelajaran yang berbasis multimedia.
3) Kemampuan finansial sekolah dalam
mengadakan fasilitas komputer dan sambungan ke jaringan internet. Diskon dari
PT Telkom tentunya bisa mengurangi permasalahan ini.
4) Kemampuan mengelola fasilitas
komputer yang berkelanjutan, perawatan fasilitas membutuhkan biaya dan SDM yang
terampil.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan dan
perkembangan zaman membuat dunia pendidikan terus berupaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. TIK merupakan media yang tepat untuk dapat diterapkan dan
dikembangkan dalam dunia pendidikan. Era globalisasi adalah era persaingan
begitu pula pendidikan juga berada dalam iklim persaingan secara global. Guru
sebagai pembimbing dan pengajar memiliki tanggung jawab untuk mendidik siswa
melalui proses transfer ilmu. Dengan adanya TIK guru dapat memanfaatkan
berbagai sarana pendukung yang memudahkanya dalam menyampaikan materi dalam
proses pembelajaran. Pemanfaatan berbagai konten dalam TIK berperan dalam
mempermudah proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa. Sehingga guru
sebagai tenaga pengajar yang profesional dapat memanfaatkan TIK sebagai media
pembelajaran yang modern dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
B. Saran
Penulis sangat
mengharapkan saran berupa kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah ini. Khusus untuk penerapan TIK
pada dunia pendidikan di indonesia diharapkan semua sekolah memiliki sarana
yang memadai agar semua guru dan siswa di indonesia bisa mengakses segala hal
yang berhubungan dengan TIK. Untuk merelisasikan hal tersebut perlu adanya
kerjasama antara pihak sekolah dengan dinas pendidikan setempat mengenai
pengadaan perangkat-perangkat komputer dan akses internet yang memadai.
Tentunya pemerintah harus peka dan memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah
yang membutuhkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad,
Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Bobby
Deporter (1999). Quantum Learning. Jakarta: Kaifa.
Darmawan,
Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Teori dan Aplikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hardjito.
2002. Internet untuk Pembelajaran. (online). Tersedia:
http://www.pustekkom.go.id/teknodik/t-10/10-3.html. di akses 15 November 2016.
Lukiastuti,
Henny. 2013. Peran TIK dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Profesionalisme
Guru. (online). Tersedia: http://hennylukiastiti24.wordpress.com. Diakses 14 November 2016.
Muhtadi,
Ali.TT. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Kualitas dan
Efektivitas Pendidikan. (online). Tersedia: http://staff.uny.ac.id. Diakses 14
November 2016.
Mukhtar
dan Iskandar (2011) Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Jakarta: Gaung Persada Press.
Munir.
2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung : Alfabeta.
Unesco.
2002. Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pendidikan : kurikulum dan untuk
sekolah dan program pengembangan guru.
Alih Bahasa Rusli: Gaung Persada Press.
Uno,
Hamzah B dan Lamatenggo, Nina. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Rusman,
dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Siahaan,
Sudirman. 2009. Sistem Pembelajaran Melalui Internet. (online) Tersedia:
www.depdiknas.go.id/internet/html. di akses 15 November 2016.

No comments:
Post a Comment