KONSEP
DASAR PEMBELAJRAN BERBASIS ICT DAN WEB
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Pembelajaran
PAI Berbasis ICT & WEB
Dosen Pengampu :
Firmansah Kobandaha,
M.Pd.I
Disusun Oleh Kelompok VII:
Salma Tobuto
Indra A. Zakaria
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO (IAIN)
2019
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dalam dasawarsa terakhir, bidang
informasi dan telekomunikasi mengalami kemajuan khususnya untuk perangkat
audiovisual, mobile phone dan komputer. Teknologi tersebut secara langsung
maupun tidak langsung telah mengubah cara hidup masyarakat dan berpengaruh
terhadap beberapa aspek kehidupan. Hampir di segala lini kehidupan manusia
sekarang telah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, salah satunya di
dalam dunia pendidikan. Dewasa ini, teknologi informasi telah banyak
dimanfaatkan dan dikembangkan oleh para pakar pendidikan sebagai media belajar.
Proses pembelajaran tentunya tidak akan selalu berjalan dengan optimal jika
tidak ditunjang dengan media yang memadai. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam
Maria Ulpah menyebutkan bahwa media pembelajaran adalah alat Bantu yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi
antara pengajar, peserta didik, dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan
tanpa bantuan sarana penyampaian pesan atau media. Jadi, sebagai alat Bantu
media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Oleh karena media pembelajaran
sangat menentukan hasil proses pendidikan, maka guru, dosen, maupun para
praktisi pendidikan mesti senantiasa membuat inovasi baru dalam penggunaan
media pembelajaran. Sehingga tujuan dari penggunaan media itu sendiri dapat
berjalan optimal, yaitu membantu tercapainya pembelajaran yang efektif dan
efesien.
Media belajar yang memanfaatkan
kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi dalam konteks pendidikan saat
ini telah banyak diperbincangkan bahkan implementasinya juga sudah dirasakan
bagi peningkatan kualitas proses pembelajaran khususnya disekolah maupun di
perguruan tinggi. Di Negara-negara maju seperti Amerika saat ini telah lama
menggunakan teknologi informasi dalam rangka menunjang proses pembelajaran.
Wahyu Purnomo dalam makalahnya menyebutkan bahwa, mendayagunakan teknologi
komunikasi dan informasi di sekolah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai penelitian baik di dalam maupun di luar
negeri menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk media
berbasi ICT dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Bersamaan dengan itu, pada
generasi e–learning ini, kesadaran masyarakat akan proses belajar mengajar
dengan menggunakan media ICT akan semakin besar. Berangkat dari keadaan tersebut,
saat ini juga merupakan waktu yang tepat untuk merangsang masyarakat agar mulai
menggunakan teknologi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia.
Berangkat dari beberapa realitas
dan kemungkinan tantangan yang akan di hadapi oleh generasi kita di masa
mendatang maka perlu ditumbuhkan kesadaran masyarakat, guru, dosen, maupun
praktisi pendidikan untuk lebih memberi perhatian pada peningkatan kuantitas
dan kualitas media pembelajaran berbasis ICT dan pemanfaatannya lebih khusus di
lingkungan sekolah dan lembga pendidikan lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran Berbasis ICT
Media
berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara
harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang
media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Brown
(1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad
Ke–21usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio,
sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Sedangkan
media Pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dalam sistem ini
interaksi antara pengajar (guru) dan peserta (murid) ajar tidak harus saling
bertatap muka (bertemu) secara fisik seperti halnya dalam sistem pendidikan
konvensional, mereka bertemu dalam ruang teknologi informasi (internet) dengan
memanfaatkan suatu media yang disebut komputer.
Beberapa
media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis ICT, adalah:
a.
Internet
Internet
adalah media sesungguhnya dalam pendidikan berbasis TI, karena perkembangan
internet kemudian muncul model-model e-learning, distance learning, web base
learning, dan istilah pendidikan berbasis TI lainnya. Internet merupakan
jaringan komputer global yang mempermudah, mempercepat akses dan distribusi
informasi dan pengetahuan (materi pembelajaran) sehingga materi dalam proses
belajar mengajar selalu dapat diperbaharui. Sudah seharusnya dalam penerapan
pendidikan berbasis TI tersedia akses internet.
Saat
ini wilayah Indonesia yang terjangkau jaringan internet semakin meluas hal ini
sebagai dampak dari perkembangan yang pesat dari jaringan telekomunikasi. Mulai
dari jaringan telpon rumah/kantor, jaringan Speedy telkom, leased line ISP,
sampai dengan komunikasi melalui GPRS, 3G, HSDPA dengan memanfaatan modem GSM dan CDMA dari provider seluler
adalah sederetan teknologi yang dapat digunakan untuk akses internet. Dengan
kata lain, saat ini tersedia banyak pilihan teknologi untuk melakukan koneksi
pada jaringan global.
Menurut
Haughey, (1998) dalam Suhariyanto, mengungkapkan bahwa pemanfaatan internet
dalam media pembelajaran dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu :
1) Web Course, yaitu:
Penggunaan
internet untuk keperluan pembelajaran, dimana seluruh bahan belajar, diskusi,
konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui
internet. Bentuk ini tidak memerlukan tatap muka baik untuk pembelajaran maupun
evaluasi dan ujian. Proses pembelajaran sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan
e-mail, chat rooms, bulletin boarddan online conference. Bentuk ini juga biasa
digunakan untuk pembelajaran jarak jauh (distance education/learning). Aplikasi
bentuk ini antara lain Virtualcampus/university.
2)
Web Centric Course, yaitu:
Sebagian
bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui
internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan
dilakukan secara tatap muka. Dalam bentuk ini presentasi tatap muka lebih
sedikit dibandingkan penggunaan internet. Pusat kegiatan pembelajaran bergeser
dari kegiatan kelas melalui kegiatan melalui internet. Sama dengan web
coursesiswa dan guru terpisah, tetapi pada waktu-waktu yang telah ditetapkan
mereka bertatap muka. Bentuk ini banyak diterapkan diperguruantinggi-perguruan
tinggi yang menerapkan sistem belajar off campus.
3) Web Enhanced Course, yaitu
Pemanfaatan
internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan
pembelajaran di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan istilah web lite course,
karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas. Bentuk ini lebih
dominan kegiatan tatap muka dibanding penggunaan internet sebagai media
pembelajaran. Bentuk ini dirujuk sebagai langkah awal untuk menyelenggarakan
pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan
internet secara lebih kompleks.
b.
Intranet
Apabila
penyediaan infrastruktur internet mengalami suatu hambatan, maka intranet dapat
dijadikan alternatif sebagai media pendidikan berbasis TI. Karakteristik
intranet hampir sama dengan internet, hanya saja untuk area lokal (dalam suatu
kelas, sekolah, gedung, atau antar gedung). Model-model pembelajaran sinkron
dan tidak sinkron dapat dengan mudah dan lebih murah dijalankan pada intranet.
Menurut penulis, pada kondisi-kondisi tertentu intranet justru dapat menjadi
pilihan tepat dalam menerapkan pendidikan berbasis TI.
c.
Mobile Phone
Pembelajaran
berbasis TI juga dapat dilakukan dengan menggunakan media telpon seluler, hal
ini dapat dilakukan karena kemajuan teknologi telpon seluler yang pesat.
Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran, mengikuti pembelajaran melalui
telpon seluler. Begitu canggihnya perkembangan teknologi ini sampai memunculkan
istilah baru dalam pembelajaran berbasis TI yang disebut M-learning(mobile
learning).
d.
CD-ROM/Flash Disk
Media
CD-ROM atau flash disk dapat menjadi pilihan apabila koneksi jaringan
internet/intranet tidak tersedia. Materi pembelajaran disimpan dalam media
tersebut, kemudian dibuka pada suatu komputer. Pemanfaatan media CD-ROM/flash
disk merupakan bentuk pembelajaran berbasis TI yang paling sederhana dan paling
murah.
B.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Berbasis ICT
Internet
and Communication Technology (ICT) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu (1) teknologi berfungsi sebagai alat
(tools), untuk membantupembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, 2) Teknologi
berfungsi sebagai ilmu pengetahuan(science), (3) Teknologi berfungsi sebagai
bahan dan alat bantu untuk pembelajaran(literacy).Dalam hal ini teknologi
dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untukmenguasai
sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini posisi teknologi
tidakubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai: fasilitator,
motivator,transmitter, dan evaluator.Sebagai bagian dari pembelajaran,
teknologi/ICT memiliki tiga kedudukan, yaitu sebagaisuplemen, komplemen, dan
substitusi (Riyana, 2008).
Encyclopedia
of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merinci tentangfungsi media
pembelajaran sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk
berpikir
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk
perkembangan belajar
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat
membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah
diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih
banyak dalam belajar.
Sudjana
dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalamproses belajar
siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian
siswa hingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai
dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi ,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain.
Moldstad
(dalam Harsya W Bachtiar, 1984) menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis
ICT dalam proses pembelajaran akan dapat menimbulkan kondisi-kondisi positif,
seperti :
Belajar
lebih banyak terjadi jika media diintegrasikan dengan program instruksional
yang tradisional.
Jumlah
belajar yang setara sering dapat tercapai dalam waktu yang lebih singkat dengan
menggunakan teknologi instruksional.
Program
instruksional dengan menggunakan berbagai media yang didasarkan pada suatu
pendekatan sistem, seringkali memudahkan siswa dalam belajar secara lebih
efektif.
Program-program
multimedia dan atau tutorial audio untuk pembelajaran biasanya lebih disukai
siswa bila dibandingkan dengan pengajaran tradisional.
C. Konsep pembelajaran berbasis web
Pembelajaran
berbasis web adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan
jaringan internet, sehingga sering disebut juga dengan e-learning. Internet
merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di
dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon,
kabel) dan jangkauanya mencakup seluruh
dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai
bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail,
Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File Transfer
Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW).Pengajaran berbasis web (WBI) sebagai
program pengajaran berbasis hypermedia
yang memanfaatkan atribut dan sumber daya World Wide Web (Web) untuk
menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif. Konvensi internasional, menyatakan bahwa e-learning merujuk pada
penggunaan berbagai proses dan aplikasi elektronik untuk pembelajaran, termasuk
di dalamnya adalah CBT, WBI, CD, dan lain-lain.
Sedangkan
pembelajaran berbasis web diartikan sebagai pembelajaran melalui internet,
intranet, dan halaman web saja. Web based learning dapat diartikan juga
sebagai pemanfaatan web/internet untuk pembelajaran. Pemanfaatan itu
dapat berupa sumber bahan ajar maupun media pembelajaran. Pada perkembangannya
web based learning ini sering disebut elearning (lihat di wikipedia, web based
learning di-direct ke E-learning), meskipun ada yang menyebutkan elearning ini
adalah electronic learning bukan internet learning.
Fungsi
dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka
pembelajaran berbasis web bisa menjadi pembelajaran yang menyanangkan, memiliki
unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih
banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya
dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
Dikarenakan
sifatnya maya/virtual, pembelajaran berbasis web dianggap telah memberikan
fleksibilitas terhadap kegiatan pengaksesan materi pembeajan. Penghantaran
materi pemblajaran kini tidal lagi tergantung pada medium fisik seperti buku
pelajaran cetak atau CD-ROM. Materi pembelajaran kini berbentuk data digital
yang bisa diuraikan melalui perangkat elektronik seperti computer, smartphone,
telepon selular atau piranti elektronik lainnya.
Disamping
beberapa unggulan tersebut, pembelajaran berbasis web juga memiliki kelemahan,
yaitu kurangnya interaksi langsung antara siswa dan guru yang disebabkan oleh
banyak faktor teknis. Menyikapi hal tersebut, kruse berpandangan, dengan
semakin majunya teknologi internet dan jaringan dan semakin cepatnya koneksi
internet beberapa tahun belakangan ini, maka kelemahan terbesar dari
pembelajaran berbasis web ini bisa diminimalisasi dalam beberapa tahun ke
depan.
memilih
metode pembelajaran berbasis web
Terdapat
dua langkah yang harus dilakukkan untuk menentukan metode pembelajaran berbasis
web jenis apa yang cocok diterapkan dalam suatu kondisi pembelajaran.
Langkah
pertama adalah menentukan terlebih dahulu tipe pembelajaran yang akan
disampaikan. Analisis kebutuhan dilakukkan pada langkah ini, untuk menentukan
ranah mana yang akan disentuh dalam oleh proses pembelajaran ini, apakah
kognitif, psikomotorik atau afektif.
Dalam
pembelajaran berbasis web untuk mengelompokkan tujuan pembelajaran atau pelatihan sehingga mengembangkan program
dapat mengetahui jenis jenis kemampuan kognitif yang masing-masingnya
membutuhkan penyampaian informasi, latihan dan penilaian yang berbeda.
Langkah
kedua dari pemilihan proses pembelajaran, adalah memilih tipe pembelajaran
berbasis web yang paling tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk
mulai memilih tipe pembelajaran berbasis web mana yang paling tepat, pertama
tentukan ranah pembelajaran yang paling mempresentasikan tujuan, yaitu kognitif,
psikomotor atau afektif (Rusman, 2013)
Kelebihan
dan kekurangan pembelajaran berbasis web
Kelebihan pembelajaran berbasis web antara
lain adalah sebagai berikut: (1) Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun,
untuk mempelajari apapun. (2) Pebelajar dapat belajar sesuai dengan
karakteristik dan langkahnya
dirinya
sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat
individual. (3) Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pebelajar dapat
mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan
belajar. (4) Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak
memiliki cukup waktu untuk belajar. (5) Dapat mendorong pebelajar untuk lebih
aktif dan mandiri di dalam belajar (6) Menyediakan sumber belajar tambahan yang
dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran. (7) Menyediakan sumber
belajar tambahan yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka
butuhkan (8) Isi dan materi pelajaran dapat di-update dengan mudah. Sedangkan
untuk kekurangan pembelajaran berbasis web antara lain adalah sebagai berikut:
(1) Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemndirian dan
motivasi pembelajar. (2) Akses untuk mengikuti pembelajaran untuk dengan
menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar. (3) Pebelajar dapat
merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak bisa mengakses informasi, dikarenakan
tidak terdapatnya peralatan yang memadai dan bandwidth yang cukup. (4)
Dibutuhkan panduan bagi pebelajar untuk mencari informasi yang elevan, karena
informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam. (5) Dengan menggunkan
pembelajaran berbasis web, pebelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika
terdapat keterbatasan dala fasilitas
D.
Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis web
Pembelajaran
berbasis web dibangun melalui beberapa priip yang berpearandalam menentukan
keerhasilan proses pembelajaran ini pada tahap implementasi. Hal yang membuat
pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada pandangan dari
pemegang kepentingan. Oleh karenanya sangat sulit untuk menetukan prinsip utama
yang setidaknya harus ada dalam pembelajaran berbasis web. Menurut Rusman
(2011) prinsip pembelajaran berbasis web adalah :
a.
Interaksi
Interaksi
berarti kapasitas komunikasi degan orang lain yang tertarik pada topik yang
sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Dalam lingkungan
belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antar peserta, maupun antar
peseta dengan instruktur. Interaksi membedakan antara pembelajaran berbasis web
dengan pembelajaran berbasis komputer (Computer-Based-Instruction). Hal ini
berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak
berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun
tutor)yang kemungkinan tidak berada dalam lokasi bahkan waktu yang sama.
b.
Ketergunaan
Ketergunaan
yang dimaksud disini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua
elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini yaitu konsisten dan kesederhanaan.
Intinya adalah bagaimana pemgembangan pembelajaran berbasis web ini menciptakan
lingkungan belajara yang konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidak
mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten
(materi dan aktivitas belajar lain).
c.
Relevansi
Relevansi
diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya
dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajar dan menghindari
bias. Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang
tepat adalah bentuk seni tersendiri, dan sedikit pengembangan e-learning yang
berhasil melakukan kombinasi ini. Hal ini melibatkan aspek keefektifan desain
konten, serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten (materi).
http://myblogzulhijatil.blogspot.com/2016/05/konsep-pembelajaran-berbasis-web.html?m=1
http://journal.walisongo.ac.id/index.php/dimas/article/download/1090/pdf

No comments:
Post a Comment